Secara
garis besar, ada 7 faktor yang mempengaruhi sistem drainase pada kegiatan
penambangan, yakni sebagai berikut :
1.
Sistem Penambangan
Sistem
penambangan yang dilakukan dengan cara Selectif Mining (tambang pilih) akan
mengakibatkan adanya perbedaan topografi yang cukup menyolok, dimana selain
terdapat cekungan-cekungan pada daerah
tambang, kita dapat melihat juga terdapatnya bukit-bukit yang terjal, sehingga
terdapat perbedaan tingkat elevasi yang cukup tinggi. Keadaan ini sangat
mempengaruhi dalam penentuan sistem drainase tambang yang akan direncanakan. Mengingat
hal tersebut maka diperlukan data-data penurunan elevasi dari areal
penambangan, sehingga sistem drainase yang akan direncanakan dapat mewakili
satu areal tambang yang diamati.
2.
Keadaan Topografi Daerah
Penambangan
Keadaan
topografi daerah penambangan mempunyai pengaruh terhadap sistem drainase
tambang dimana pada daerah yang terjal akan menghasilkan laju dan volume aliran
permukaan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah yang landai.
Sehingga penentuan sistem drainase harus disesuaikan dengan keadaan daerah
penambangan tersebut.
3.
Curah Hujan Dan Intensitas
Curah Hujan
Curah
hujan adalah besarnya air hujan yang jatuh kepermukaan bumi pada satuan luas.
Satuan curah hujan dinyatakan dalam millimeter. Dengan demikian apabila
diketahui curah hujan 1 mm berarti curah hujan tersebut adalah sama dengan 1
liter/m2. Jadi curah hujan merupakan jumlah air hujan yang jatuh
pada suatu satuan luas.
Curah
hujan pada daerah penelitian sangat berpengaruh terhadap sistem drainase
terutama untuk Mine Dewatering. Mengingat hal tersebut, maka diperlukan data-data curah hujan
yang mewakili daerah penelitian. Data curah hujan yang akan dianalisis adalah
data curah hujan harian maksimum dalam satu tahun selama kurang lebih 10
(sepuluh) tahun yaitu dari tahun 1994 -
2003 yang dinyatakan dalam (mm/hari) .
Hasil
pengamatan data curah hujan dianalisis dengan metode statistik yaitu Metode
Distribusi Normal, Metode Gumbel dan Metode Log Pearson Type III dengan periode
ulang (Time Periode) sesuai dengan umur eksplorasi tambang.
Table Derajat Curah Hujan
Dan Intensitas Curah Hujan
Derajat Hujan
|
Intensitas Curah Hujan
(mm/ menit)
|
Kondisi
|
Hujan Sangat Lemah
Hujan Lemah
Hujan normal
Hujan Deras
Hujan Sangat Deras
|
< 0,02
0,02 – 0,05
0,05 – 0,25
0,25 – 1, 00
> 1,00
|
Tanah agak basah atau dibasahi sedikit
Tanah menjadi basah
Bunyi curah hujan terdengar
Air hujan seluruh permukaan lahan dan terdengar
bunyi dari genangan
Hujan seperti ditumpahkan saluran dan drainase
meluas
|
Sumber: Takeda kensaku, Suyono Sasrodarsono,“Hidrologi Untuk
Pengairan”, 1993
7.
Pasang Surut Air Laut
Pada daerah
penelitian, sistem drainase juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
mengingat daerah penelitian merupakan bentuk kepulauan yang sering berkontak
langsung dengan daerah pesisir pantai. Sehingga waktu air pasang, air tanah
mengalami perembesan (intrusi) oleh air laut, oleh karena berat jenis air laut
lebih berat dari air tawar
0 komentar:
Post a Comment